Sabtu, 23 Mei 2009

Bunda Maria Teladan Kita




BUNDA MARIA TELADAN KITA

Maria tidak lepas dari Yesus, bila kita mencintai Maria, kita harus mencintai Yesus. Bunda Maria selalu bersama Yesus, baik didalam Suka maupun di dalam Duka.
Teladan Bunda Maria yang seharusnya menjadi pegangan bagi kita adalah Iman dimana kita harus berserah diri secara total kepada Allah. Seperti saat Maria diberi kabar oleh Malaikat Gabriel, saat itu pula Maria sangat kaget (bagaimana mungkin seorang yang masih gadis dapat hamil? Apalagi hamilnya diluar nikah), tetapi Malaikat Gabriel berkata : “Jangan Takut”, Roh Allah akan menaungi Engkau, dan tidak ada sesuatu yang mustahil bagi Allah. Akhirnya Maria berkata : “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu”. Itulah bentuk keimanan Maria

Adanya Bunda Maria, dapat diartikan merupakan Perbaikan Derajat bagi kaum wanita karena melalui Hawa, datanglah dosa, tetapi melalui Maria datanglah penebusan (perbaikan derajat wanita, yang semula pembawa dosa, menjadi pembawa penebusan).

Selama Bulan Maria,
doakan 1 x salam Maria untuk suster, Romo, Bruder agar setia dalam panggilan.
doakan 1 x salam Maria untuk cucu, anak, agar ada yang jadi biarawan.

Di dalam Doa Salam Maria, bagian pertama merupakan doa yang sumbernya diambilkan dari injil, sedang bagian kedua merupakan doa Gereja.
Didalam setiap doa, janganlah kita mengandalkan kekuatan kita, pakailah hati untuk berdoa. Biasakanlah menyediakan waktu setidaknya satu menit saja disetiap hari untuk Tuhan. Barangkali diri kita mengatakan ; “Ah… jangankan satu menit! 1 jam saya juga sanggup.”, tetapi apakah kita sanggup selama seumur hidup kita, kita menyediakan waktu 1 jam setiap hari dengan kepasrahan “BERSABDALAH YA TUHAN, HAMBAMU MENDENGARKAN”, dimana kita berdiam diri, sambil mendengarkan apa sabda Tuhan. Didalam doa, apapun bentuknya, jangan sampai kita memaksa Tuhan.
Yesus pernah berkata, “Bila kamu mempunyai Iman, maka segala sesuatu bisa terjadi”.

Didalam kehidupan kita didunia, Kita juga dipersenjati Allah secara lengkap. Dengan Santo Santa Pelindung dan Malaikat Agung (Malaikat Gabriel sebagai pembawa kabar gembira, Malaikat Rafael sebagai pelindung, dan Malaikat Mikael sebagai malaikat perang).

Seperti disampaikan Romo Nika, dalam Pertemuan Rutin PPM (5 Oktober 2008)