Selasa, 12 Oktober 2010

PERTEMUAN RUTIN PPM “SANG BINTANG TIMUR” DAN TEMU UMAT WILAYAH MARIA LOURDES DAN WILAYAH MARIA TAK BERNODA


AMPEL, 3 DAN 4 OKTOBER 2010

Pada hari Minggu, 3 Oktober 2010, PPM “Sang Bintang Timur” kembali mengadakan pertemuan rutin yang diikuti hampir semua anggota PPM.


Tidak ada pembahasan lebih lanjut dari pertemuan ini, karena banyak kepentingan lain yang harus segera dilakukan para anggota PPM. Dalam pertemuan ini, hanya membahas mengenai persiapan pertemuan Temu umat 2 Wilayah bersama dengan Romo Paroki dan Para Panitia Temu Umat dari Paroki.


TEMU UMAT WILAYAH MARIA LOURDES DAN MARIA TAK BERNODA bersama ROMO PAROKI DAN PANITIA TEMU UMAT PAROKI, Senin 4 Oktober 2010


Pada tanggal 4 Oktober 2010, para umat dari 2 Wilayah Maria Lourdes dan Wilayah Maria Tak Bernoda mengadakan pertemuan bersama dengan Romo Herman Yoseph dan Tim Temu Umat Paroki Boyolali yang terdiri dari :
1. Bapak Petrus Sarijo
2. Bapak Stefanus Suryadi
3. Bapak Yohanes Sunaryo
4. Bapak Deo
5. Ibu Lusia Wahyuningsih


Tujuan diadakan pertemuan :
1. Memilih pengurus Dewan Paroki
2. Memilih pengurus Harian Paroki Boyolali
3. Revisi PDPP 2006
4. Usulan Musyawarah

Banyak hal yang dibicarakan dengan umat di Ampel, dan Puji Tuhan, acara berlangsung dengan baik ditandai dengan partisipasi umat yang antuias dalam mengikuti acara.

Bimbingan dan Pengarahan Romo Herman Yoseph
Dalam istilah Gereja dikenal istilah “Eclesia Semper Reformanda” yang bermakna Gereja yang selalu membaharui diri, dengan tujuan utama agar Gereja tidak ketinggalan jaman.
Dalam kehidupan menggereja perlu melihat ke belakang dahulu untuk berkembang semakin cepat, diperlukan evaluasi tentang apa yang sudah ada dan dilaksanakan disamping itu juga membutuhkan usulan-usulan demi perkembangan menuju kea rah yang lebih baik.
Gereja sebagai “Organisme” adalah sebagai sekelompok orang yang percaya kepada Kristus. Mempunyai beberapa persyaratan, antara lain :
1. Persekutuan : umat yang duduk bersama didalam Tuhan
2. Cargima (Pewartaan Sabda Tuhan) : mewartakan sabda Tuhan kepada orang-orang
di sekitar kita.
3. Pamfilia : Ibadat bersama
4. Diakonia : pelayanan bagi Gereja dan Masyarakat.



Sharing Pengalamn-pengalaman Dewan Paroki dalam Pelayanan kepada Seluruh Umat (dipimpin oleh Bapak Deo)

Di dalam Dewan Stasi terdapat 6 bidang pelayanan, antara lain :
1. Liturgi
2. Pewartaan
3. Diakonia
4. Canonia
5. Kerumahtanggan
6. Litbang

Didalam menjalankan tugas masing-masing tentu ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bidang, oleh karena itu, seluruh umat yang hadir dimnta untuk menyampaikan kelebihan, kekurangan dan usulan-usulan yang membangun demi perkembangan kearah yang lebih baik.

Pada kesempatan yang diberikan, para umat menyampaikan kelebihan, kekurangan dan juga usul-usul yang diharapkan berguna bagi pelayanan umat.
Kelebihan yang ada :
1. Kebutuhan liturgi dilengkapi secara cepat oleh Paroki, sebagai contoh text
untuk Ibadat Liturgi, Hosti dsb.
2. Informasi tentang apa saja yang selalu diberikan secara cepat kepada Stasi.
3. Para umat diberi kesempatan untuk berbuat baik dengan diadakannya amplop
persembahan,dsb.

Kekurangan Dewan Paroki :
1. Belum pernah dari Paroki mendampingi Stasi dalam pembuatan PDPP
2. Belum ada pembinaan langsung tentang tata cara Ibadat Ekaristi ataupun acara
Gerejani yang lain seperti Koor, Pangrukti Laya, dsb.

Usulan-usulan yang diberikan umat, antara lain :
1. Teks Liturgi sebaiknya Ampel minta ke Paroki Boyolali atau sebaliknya?
2. Dengan pembagian wilayah, dirasakan wilayah semakin kecil, sehingga umat
yang hadir dalam pertemuan semakin sedikit, bagaimana sebaiknya?
3. Untuk Prodiakon, pembatasan usia dan masa kerja (maksimal 2 kali)
diperbaharui menjadi umat yang sehat jasmaninya.

Jawaban atas usulan umat :
1. Teks Liturgi, sebaiknya Stasi yang ngalahi ke Boyolali
2. Sejarah kelingkunganan di Keuskupan Agung Semarang menjadi percontohan bagi
keuskupan yang lain. Mengapa dibuat lingkungan, karena dengan lingkungan
diharapkan Gereja semakin menyentuh lingkungan sekitar, disamping itu
memungkinkan semakin banyak umat yang terlibat dalam kegiatan menggereja.
Dalam membangun komunikasi iman, yang diutamakan terlebih dahulu adalah
kualitasnya bukan kuantitasnya, karena belum tentu umat dengan jumlah besar
lebih baik dari umat dengan jumlah sedikit. Karena itu diperlukan Militansi
dengan tujuan untuk membangun komunikasi iman kepada Tuhan menjadi lebih
baik.
3. Umur menjadi Prodiakon adalah minimal 18 tahun, minimal 3 tahun
dipermandikan dan maksimal 75 tahun.

Usulan umat untuk Nama-nama yang akan dicalonkan sebagai pengurus Dewan Paroki, yaitu :
Wakil Ketua 2 : Bapak FX. Windu
Bapak Y. Sunaryo
Sekretaris : Ibu Lusia Sri R
Bapak Y. Deo S
Bendahara : Sdr Yutiniana SA
Sdr Albertus Trisno Adi
Kepala Bidang : Ibu Probo Jati
Ibu Endang
Bapak Tris Santosa
Bapak Ignatius Guritno
Bapak Bambang H
Bapak St. Suryadi

Nama-nama umat yang dipilih untuk mengikuti musyawarah pada hari Minggu, 24 Oktober 2010, yaitu :
1. Lingkungan Barnabas : Bapak Yeni
2. Lingkungan Florentinus : Ibu Lidya
3. Lingkungan Hipolitus : Ibu Wahyu
4. Lingkungan Yustinus : Bapak YZ. Suwanto
5. Lingkungan Ignatius : Bapak H.S Sarman
6. Lingkungan Nasareth : Ibu Jadi
7. Lingkungan Theresia : Ibu Etie Dyah Sulistyaningsih

Demikian kegiatan yang telah dilaksanakan, semoga Musyawarah pada hari Minggu, 24 Oktober 2010 berjalan dengan baik dan berguna bagi seluruh umat di Paroki Boyolali.

Tuhan memberkati dan Berkah Dalem.