Rabu, 21 April 2010

Berbuahlah

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16)

Jika waktu kehidupan ini dilukiskan bagai pendakian ke puncak gunung maka kita selangkah lagi lebih dekat ke puncak. Seandainya waktu ibarat anak panah yang sedang melesat maka kita kian dekat kepada titik sasaran. Namun seandainya waktu laksana stop watch atau jam pasir maka sisa kehidupan kita berkurang lagi. Sang pemazmur berkata: masa hidup kami di dunia tujuh puluh tahun dan jika kami kuat delapan tahun… ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian agar kami beroleh hati yang bijaksana. (Mazmur 90:10,12)

Lantas apa yang harus kita kerjakan secara pribadi maupun bersama dalam keseharian kita? Tuhan mengajak kita agar berbuah. Ya berbuah banyak dan sepanjang tahun. Sebagaimana dikatakan dalam Galatia 6:22-23 kita dipanggil dalam iman dan persekutuan dengan Roh Kudus membuahkan : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Kita harus membuahkan kebaikan (Ef 5:9) dan kebenaran (Flp 1:11).

Tuhan Yesus Kristus yang kita junjung dan sembah sampai sekarang juga masih bekerja, berkarya dan berbuah. Dia ada di tengah-tengah dunia membagi-bagikan kasih dan damaiNya, menyembuhkan yang sakit, menghibur yang berduka, memberi semangat kepada yang putus asa, mengajak pulang yang sesat, dan membangkitkan yang mati. Kita diajak menerima uluran tangan dan sapaan kasihNya. Namun bukan hanya itu. Dia juga mengajak kita melakukan hal yang sama. Pesta akan segera berakhir, mari kita bekerja keras lagi, belajar dan berkarya, berbuah bagi kehidupan. Supaya nama Allah dipermuliakan.

Doa:

Ya Allah, terima kasih atas hari, bulan dan tahun yang telah Engkau berikan. Kami menjalani hari-hari sebagai pemberian Tuhan kepada kami untuk berbuat baik, mengasihi dan melakukan hal-hal yang benar. Isilah hati kami dengan Roh Kudus agar jiwa kami damai dan sukacita. Bersama-samalah dengan kami, ya Allah dalam keseharian kami. AMIN.

Yesterday, God was with u. Today, u are under His care. Don’t worry about the Future, He will always be by your side. God Bless Us.

Kamis, 15 April 2010

Delapan Kado Indah

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

Kehadiran.
Kehadiran orang yang dikasihi adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir lewat surat , telepon, foto, atau fax. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.


Mendengar.
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasih pun akan terdengar manis baginya.


Diam.
Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalaya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel.

Kebebasan.
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupannya. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "kamu bebas berbuat semaumu". Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

Keindahan.
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

Tanggapan Positif.
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya ada pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya? Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.

Kesediaan Mengalah.
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Senyuman.
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi.

Selasa, 13 April 2010

REFRESHING KE PERTAPAAN BUNDA PEMERSATU GEDONO - SALATIGA

Puji Tuhan kepada Allah yang maha Agung, atas berkat-Nya, kami Panitia Paskah Gereja Katolik Santo Andreas kesampaian juga pergi ke Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono - Salatiga. Tidak ada tujuan khusus dari acara kami ini, hanya sekedar refreshing dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus yang telah bangkit.

Bunda Pemersatu-Gedono adalah pertapaan pertama rubiah Ordo Cisterciensis Observansi Ketat (OCSO) atau umumnya Trappist di Indonesia, didirikan pada tahun 1987. Pembangunan pertapaan yang dimulai tahun 1985 merupakan salah satu karya alm. Romo YB Mangunwijaya, Pr. Seperti karya Rm. Mangun lainnya, gaya arsitekturnya sangat berkepribadian Indonesia.

Arsitektur monastik Cisterciensis melambangkan keserasian dan keindahan ilahi. Gedung2 dan bangunan2 dalam biara monastik dibangun dengan sederhana dan bersahaja. Sungguh pun demikian, pertapaan ini sangat menarik – bahkan oleh karena kesederhanaanya itu sendiri.

Suasana teduh, hening, dan sunyi di pertapaan ini sungguh menjadi daya tarik utama. Apalagi buat orang kota yang selalu berpacu dengan waktu. Di tempat ini, waktu terasa berhenti. Kesunyian merupakan sarana yang mempermudah setiap orang untuk bertemu dan berdialog dengan Tuhan dan menjadikan Allah sungguh sebagai pusat hidup.

Para rubiah Cisterciensis mengarahkan hidupnya kepada kontemplasi. Mereka membaktikan diri seutuhnya kepada Allah semata-mata dalam kesunyian, keheningan dan doa kontinu, dan dalam pertobatan terus menerus. Untuk itu, mereka tidak melakukan karya kerasulan aktif, betapapun mendesaknya kebutuhan Gereja. Namun demikian, mereka tetap harus bekerja unuk mendapatkan nafkahnya dan untuk mengungkapkan solidaritasnya dengan kaum pekerja kecil. Bagi rubiah Cisterciensis, kerja merupakan kesempatan yang menunjang perkembangan pribadi untuk memberi diri masing2 kepada sesama.

Di biara Bunda Pemersatu Gedono, para rubiah Cisterciensis bekerja membuat hosti, yoghurt, selai dan sirup. Cetakan kartu bergambar dengan teks rohani dan doa, pembuatan rosario, dan ikon juga dikerjakan oleh mereka. Pengelolaan kebun pertapaan yang akhirnya akan menghasilkan buah dan sayur juga merupakan bagian dari kerja tangan mereka untuk menafkahi mereka sendiri.

Melalui Lectio Divina (cara monastik untuk berdoa dengan menggunakan kitab suci) komunitas rubiah Cisterciensis berkumpul untuk merayakan liturgi Ekaristi dan ibadat harian 7X sehari. Acara harian monastik merupakan keseimbangan antara doa pribadi, doa liturgi, lectio divina, dan kerja tangan. Kegiatan setiap hari mulai dengan ibadat malam sebelum matahari terbit (pk. 03.15). Kemudian diteruskan dengan doa hening bersama di gereja, lalu doa dan lectio pribadi. Dilanjutkan dengan ibadat pagi (pk. 05.45) dimana Tuhan dipuji pada permulaan hari baru.
Acara harian ditentukan oleh jam2 ibadat harian sebagai sarana untuk menguduskan diri dan Perayaan Ekaristi (pk. 07.30) sebagai puncaknya dan dilanjutkan dengan ibadat jam ketiga. Kemudian ibadat jam ke-enam (pk. 11.15) tengah hari, dan ibadat jam ke-sembilan (pk. 13.30) sesudah tengah hari. Diantara jam2 tersebut para rubiah Cisterciensis bekerja (pk. 08.15-11.00 dan pk. 13.45-15.45). Ibadat sore (pk. 16.45) dirayakan pada saat senja sebelum makan sore.
Acara harian ditutup bersamaan dengan ibadat penutup (pk. 18.55)yang diakhiri dengan nyanyian ‘Salam, Ya Ratu’ (Salve Regina) menurut tradisi monastik untuk menyerahkan diri ke dalam perlindungan Bunda Maria.

Rombongan berangkat dari Gereja Katolik Santo Andreas Ampel pada pukul 11.45 WIb dan sampai di tempat tujuan pukul 12.15 WIB dan langsung dimulai sarasehan dengan para peserta pada pukul 12.30 WIB dipimpin oleh Bapak Harsono, diikuti 25 orang peserta dan 6 orang anak.
Inti dari sarasehan ini adalah ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah terlibat dalam perayaan Minggu Palma dan Tri Hari Suci di Gereja Katolik Santo Andreas Ampel, disamping itu penetapan nama Paduan Suara Gabungan yang beranggotakan semua umat Katolik Ampel tanpa terkecuali menjadi Paduan Suara "ADORAMUS" yang berarti persembahan untuk Tuhan, tanpa mengharapkan imbalan apapun. LAtihan koor ditetapkan setiap hari Sabtu pukul 15.00 WIB diperuntukkan untuk OMK dan Minggu pukul 15.00 WIB untuk Gabungan yang akan dilanjutkan dengan Adorasi di Gereja. Pukul 13.00 sarasehan selesai dilanjutkan dengan makan bersama sampai dengan pukul 13.45 WIB.

Pukul 14.00 WIB, rombongan mengikuti Ibadat Siang sampai dengan Pukul 14.15 WIB.

Pada pukul 14.55 WIB, rombongan kami mendapatkan Peneguhan Iman oleh Suster FX. Sri Rahayu, yang berisi antara lain :
Peneguhan Iman kita adalah saat Paskah, karena Yesus telah bangkit, mengalahkan maut. Sikap kita seharusnya adalah yakin bahwa Tuhan itu hidup, oleh karena itu hilangkan rasa ketakutan kita terhadap hidup, hilangkan kecemasan, karena Dia selalu menyertai kita.
Bila kita menderita, itu adalah karena dosa-dosa kita sendiri, tidak membawa dosa orang lain, itu adalah saat kita mengambil salib kita sendiri yang akan dipersatukan dengan salib Yesus yang telah Ia panggul demi dosa-dosa kita.

Ada firman yang mengatakan bahwa kita hidup di tengah-tengah Serigala. Serigala tidak hanya pada orang lain, tetapi juga pada diri kita sendiri. Bila kita takut kepada serigala (orang lain), maka ketakutan kita itu menjadi alasan orang lain untuk selalu was-was terhadap kita, oleh karena itu bergabunglah dengan serigala atau orang lain, jangan biarkan diri kita atau orang lain takut, karena Orang yang menakutkan adalah orang yang ketakutan, sebagai contoh, orang yang menjadi galak terhadap orang lain dalam pelayanan, karena dia sendiripun takut kalau seandainya tidak mendapat tempat dalam pelayanan ataupun tidak diperhatikan orang lain.

Bila kita berkontak atau berhubungan dengan orang lain, gunakan lubuk hati, dan pasti hasilnya baik, karena Tuhan ada dalam Lubuk Hati terdalam. Kontak dengan hati bisa dicapai bila kita bisa mengalahkan Kecurigaan, Kecemasan dan Ketakutan.

Bila ada serigala diantara kita, cobalah untuk bersahabat dengannya. Bila kita merasa sakit bila kita disakiti orang lain, maka itu menandakan bahwa ego kita besar. Hilangkan rasa dendam dalam hati agar kita bisa hidup dalam kebenaran. Kita harus mencontoh Bunda Maria yang mengatakan "YA" tidak pernah maju mundur dan berhati seluas samudra (tak terbatas). Buatlah hati kita menjadi peka untuk senantiasa bersyukur setiap saat atas kebaikan Tuhan yang telah kita terima. Kita juga harus senantiasa ingat bahwa Penderitaan adalah Guru Terbaik untuk Hidup.

Pada pukul 16.45 WIB, rombongan mengikuti Ibadat Sore yang begitu menenangkan hati. Setidaknya kami bisa merasakan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kami. Selesai Ibadat Sore, kami pulang.

Demikianlah sekilas perjalanan kami ke Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono. Marilah kita tingkatkan semangat pengabdian kita dengan hati tulus, tanpa pamrih apapun.

Salam dan doa kami selalu. Berkah Dalem.

Selasa, 06 April 2010

MINGGU PALMA DAN TRI HARI SUCI DI GEREJA KATOLIK SANTO ANDREAS AMPEL


Puji Tuhan kepada Tuhan Yesus Yang Maha Mulia karena berkat-Nya Gereja Katolik Santo Andreas Ampel sukses menyelenggarakan Minggu Palma dan Tri Hari Suci.
Banyak kekurangan-kekurangan disana-sini, tapi bisa dimaklumi karena keterbatasan manusia. Perlu diingat pula di Gereja kita tercinta ini, hanya orang-orang tertentu saja yang aktif, selebihnya penggembira saja, tetapi ucapan terima kasih juga untuk mereka, walau tidak berperan aktif dalam kegiatan tersebut namun tetap memberikan dukungan dalam bentuk lain, dana misalnya.


Minggu Palma diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 27 Maret 2010, waktu Pukul 16.00 WIB, dipimpin oleh Romo Herman, PR.
Kamis Putih diselenggarakan pada tanggal 1 April 2010 dimulai pukul 19.00 dipimpin oleh Romo Marcelinus Tanto, PR. Dilanjutkan tuguran semalam suntuk.
Jumat Agung diselenggarakan pada Pukul 15.00 WIB dipimpin oleh Romo Sunyata, PR, sebelumnya diadakan doa Jalan Salib dimulai pukul 14.00 WIB.
Sabtu Suci diadakan pukul 19.00 WIB, dipimpin oleh Romo Herman.


Tidak ada gangguan dalam pelaksanaan Minggu Palma dan Tri Hari Suci di Gereja Katolik Santo Andreas Ampel.


Segenap pengurus Dewan Stasi dan Seluruh Anggota Paguyuban Pecinta Maria mengucapkan SELAMAT PASKAH, semoga dengan kebangkitan mulia Tuhan Yesus memberi semangat baru bagi kita semua.

foto-foto selengkapnya dapat dilihat disini (klik aja)

Teriring doa dan salam selalu dari seluruh Keluarga Katolik Ampel. Berkah Dalem.